Rabu, 10 Agustus 2011

Laporan GRAVIMETRI


LAPORAN
PRAKTIK KIMIA
( G R A V I M E T R I )

DISUSUN OLEH :
1. DEDI C
2. KIRMAN
3. MULAWARMAN
4. SUYIPTO
5. YULI P
6. TUTI



SMK NEGERI 1 WANAREJA


LEMBAR PENGESAHAN

KOMPETENSI : GRAVIMETRI




Laporan ini disahkan pada tanggal.......................................2011

                                                                                  
                                                                              


         











       



       Ketua Kelomopok                                                                   Guru Mata Pelajaran




           Suyipto                                                                                       M. Arif  Indriyanto
           

i









DAFTAR ISI

1.    HALAMAN SAMPUL
2.    LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................            i
3.    ISI .................................................................................................................................. ii
A.    Judul prktikum .......................................................................................................... 1
B.      Landasan Teori......................................................................................................... 1
C.     Alat dan Bahan ......................................................................................................... 2
D.    Keselamatan kerja ....................................................................................................  2
E.     Langkah Kerja .......................................................................................................... 3
F.       Hasil Pengamatan  ................................................................................................... 4-5
G.     Pembahasan ............................................................................................................. 6
6.  Kesimpulan ...................................................................................................................  7
7.  Saran .............................................................................................................................  7
8.  Daftar puataka ............................................................................................................... 8























ii
A.    JUDUL PRAKTIKUM
·         Gravimetri


B.    LANDASAN TEORI
·         Gravimetri
               Dalam analisis kuantitatif selalu memfokuskan pada jumlah atau kuantitas dari sebuah sampel, pengukuran sampel dapat dilakukan dengan menghitung berat zat, menghitung volume atau menghitung konsentrasi. Gravimetri merupakan penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat. Sehingga dalam gravimetri produk harus selalu dalam bentuk padatan (solid).
                              Alat utama dalam gravimetri adalah timbangan dengan tingkat ketelitian yang baik. Umumnya reaksi kimia tidak dalam ukuran besar seperti kilogram, namun dalam satuan yang lebih kecil seperti gram dan mili gram. Timbangan yang dipergunakan memiliki ketelitian yang tinggi atau kepekaan yang tinggi dan disebut dengan neraca analitik atau analytical balance.
Dalam melakukan analisis dengan teknik gravimetri, kemudahan atau kesukaran dari suatu zat untuk membentuk endapan dapat diketahui dengan melihat kelarutannya atau melihat harga dari hasil kali kelarutan yaitu Ksp. Jika harga Ksp suatu zat kecil maka kita dapat mengetahui bahwa zat tersebut sangat mudah membentuk endapan. Ingat definisi kelarutan; kelarutan suatu zat dalam suatu pelarut adalah jumlah zat tersebut sebanyak-banyaknya yang dapat larut dalam pelarut pada suhu tertentu sehingga larutan tepat jenuh.










1
C.   ALAT DAN BAHAN

·         Gelas kimia / gelas plastik                                      3 buah
·         Kaleng kecil ( bekas kaleng susu.dll)                    1 buah
·         Pembakar spirtus
·         Kertas saring
·         Karbit @ 20 gram
·         Neraca ohaus
·         Aquades cair


D.   KESELAMATAN KERJA

·         Berdo’a sebelum melakukan praktek
·         Pakailah pakaian laboratorium (jas laboratorium) dengan lengkap
·         Cucilah kedua tangan kita sebelum dan sesudah praktek
·         Hati-hati dalam menggunakan pralatan baik tajam maupun tidak tajam
·         Simpanlah peralatan pada tempatnya setelah praktek













2
E.   LANGKAH KERJA

·         Pertama siapkan alat dan bahan yang kita akan gunakan
·         Kemudian siapkan gelas plastik dan granula karbit ± 20 gr.
·         Masukkan karbit kedalam gelas aqua plastik tadi, kemudian isi denagan air jernih hingga muncul gelembungan-gelembungan air karbit. Setelah itu tutup gelas plastik tersebut dan biarkan hingga air gelembungan tersebut berhenti (karbit bereaksi hingga habis).
·         Selanjutnya air karbit tersebut masukan kedalam aqua gelas yang lainnya dengan menggunakan kertas saring yang bertujuan untuk memisahkan air karbit yang jernih  dan air karbit yang kotor yang kemudian mengendap.
·         Lalu air karbit yang mengendap tersebut kemudian dibungkus menggunakan kertas saring yang satunya lagi. Kemudian bakar karbit yang dibungkus tadi sampai  kertas saring tersebut terbakar habis.
·         Setelah itu timbang karbit yang sudah dibakar tadi dan kemudian masukan data hasil timbangan tersebut kedalam tabel pengamatan.






























3
F.    HASIL PENGAMATAN
NO
F Gravimetri
Mt
(Masa teoritis)
F Gravimetri
Mf
 (Hasil Pembakaran)


1
66,6%
13,32 gram
94%
14,04 gram


*      Masa faktual
Ca C2 + H2O Ca(OH)2 + C2H2 = Hasil  26 gr (ditimbang)
Ca Pd   CaC2
·       F(Ca)          =    ×100%
  =    × 100%
   =  0,66
   = 66,6 %

·       Massa Ca  =  Ar Ca  Massa Ca C₂
                                      = 66,6 % 20 gr
                                       = 13,32 gr









4
·           Ca Pd Ca (OH)₂  = × 100%
    =    × 100%
    =  0,94
    =  94%
·       Masa Ca (2)           =    × hasil
   =  54 %
  =    × 26
  =  14 ,04 gr

·       Perbandingan  =     100 %
  = 100%
  =  105,41 gr











5
G.     PEMBAHASAN

A.    Pembahasan
a.       Kejadian
·           Pada saat kegiatan praktik, untuk menghasilkan endapan memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini di lakukan agar menghasilkan endapan karbid yang baik (karbit tidak berreaksi kembali).
·           Dalam penyaringan menggunakan kertas saring kita harus lebih hati-hati karena apabila kita tidak hati-hati maka kemungkinan besar kertas saring mudah sobek. Selain itu hasil penimbangan awal dan akhir tidak sesuai karena disebabkan oleh kertas saring yang terlalu banyak digunakan (2) dan juga akibat pembakaran yang belum selesai sehingga hasil penimbangan akan berbeda jauh dengan hasil penimbangan sebelumnya yang disebabkan kertas saring belum terbakar sampai habis.
b.      Perlakuan
Untuk mengatasi kejadian tersebut maka kita harus lebih hati-hati dan teliti terhadap proses penyaringan supaya tidak terjadi kesobekan pada kertas saring (pada saat proses penyaringn), sehingga proses penyaringan dapat berjalan dengan sempura, pembakaranpun akan sempurna dan hasil yang diprolehpun akan maksimal.









6
B.     Kesimpulan
Dari hasil praktek diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam pembuatan peralatan harus sesuai dengan konsep yang telah di tentukan,  jika kaleng terlalu besar/tebal dapat mempengaruhi dalam proses pembakaran sehingga hasil yang diproleh kurang maksimal yang disebabkan terlalu besarnya tempat pembakaran (kaleng yang terlalu besar maka akan menghambat dalam peroses pembakaran karbid). Alat pembakaran yang sesuai akan mempercepat proses pembakaran sehingga kertas saring  lebih cepat terbakar pada saat proses pembakaran.
                        Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka kertas saring harus benar-benar terbakar sampai habis. Jika tidak, maka dalam perhitungan masa teoritis akan mendapatkan kesulitan ( tidak sesuai dengan masa faktual ).

C.     Saran
·           Sebaiknya kaleng yang digunakan harus sesuai dengan  ukuran yang telah ditentukan contohnya, kaleng bekas susu. Jadi dalam pembakaran karbit lebih efisien dan kertaspun mudah terbakar sehingga hasil penimbanganpun lebih maksimal.
·           Kemudian selain saran diatas selanjutnya yaitu tergantung pada proses pengapian. Artinya api yang digunakan cukup untuk membakar kertas saring sampai habis.













7
DAFTAR PUSTAKA

·               Reaksi karbid dan air. http//www.google.com
·               Kejadian akibat reaksi air dan karbid. http//www.google.com













Tidak ada komentar:

Posting Komentar